Selasa, 24 Januari 2023

Orchid Forest Cikole

Januari 24, 2023 0 Comments

Saat lagi penat-penatnya dengan urusan kerja, Bandung sering jadi tempat pelarian yang paling bisa bikin panasnya hati menguap. Bukan cuma karena suasana yang sejuk dan asri, tapi Kota Kembang juga menawarkan beragam tempat wisata yang terasa wajib didatangi. Salah satu destinasi yang sangat patut untuk dikunjungi adalah Orchid Forest Cikole. Destinasi ini disebut-sebut sebagai taman anggrek terbesar di Indonesia, lho! Dalam lahan seluas 12 hektare ini, terdapat lebih dari 157 jenis bunga anggrek yang dibudidayakan. Bibit anggrek berasal dari berbagai negara, seperti Venezuela, Amerika Serikat, hingga Peru.


Akses dan Tiket Masuk

Orchid Forest Cikole berlokasi di Genteng, Cikole, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Untuk menuju lokasi tersebut, disarankan untuk membawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan saja, dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum karena dirasa akan cukup menyulitkan ketika naik turun ke lokasi. Orchid Forest Cikole ini buka mulai pukul 09.00 s.d. 18.00 WIB (weekday) dan pukul 08.00 s.d. 19.00 WIB (weekend).

Memasuki kawasan Perhutani, kita perlu membayar sebanyak Rp 7.500 per orang untuk weekday (belum termasuk kendaraan yang dibawa). Setelah itu, kita masuk terus sampai bertemu lokasi Orchid Forest Cikole. Selain Orchid Forest Cikole, di kawasan ini juga terdapat destinasi wisata lain dan juga penginapan Bobobox Cabin.

Untuk masuk ke Orchid Forest Cikole, kita perlu merogoh kocek sebesar Rp 40.000 per orang untuk mendapatkan tiket masuk lokasi wisata (kami juga mendapatkan voucher diskon 50% untuk wahana Putt Putt Golf). Harga tiket masuk reguler sudah mendapat akses ke Orchid House, Rabbit Forest dan Shuttle gratis Namun, untuk memasuki beberapa wahana tertentu, kita harus membayar tiket lagi.


Wahana dan Aktivitas di Orchid Forest Cikole

Salah satu yang paling khas dari tempat wisata ini yaitu koleksi bunga Anggreknya. Bahkan bunga Anggrek langka yang sulit ditemukan seperti anggrek hitam atau Coelogyne pandurata, anggrek kantong semar atau Paphiopedilum Glaucophyllum dan juga jenis Paraphalaenopsis Laycocky terpajang di sini.

Selain dapat menikmati keindahan beragam bunga anggrek, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati indahnya pohon pinus yang berjejer dan hawa yang luar biasa sejuk. Suhu yang dingin ini membuat bunga anggrek tumbuh dengan sangat baik.  Selain itu, Orchid Forest Cikole juga menyediakan berbagai wahana, atraksi, dan aktivitas yang dapat memanjakan wisatawan. Baik itu permainan atau pergelaran.


Wood Bridge dan Flying Fox


Jembatan ini memanjang kurang lebih sepanjang 50 meter. Ketika malam hari, otomatis lampu-lampu di tempat ini akan menyala karena telah dipasangi sensor cahaya. Seketika suasana menjadi kian romantis di tempat ini. Untuk bisa menaiki jembatan ini, kita perlu membayar  Rp 20.000 per orangnya (Harga bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan dari Orchid Forest Cikole).

Toko Anggrek

Selain dapat menikmati keindahan bunga anggrek dan pohon pinus, kita dapat membeli bunga anggrek yang tersedia. Namun jangan terlalu kaget jika harus merogoh dompet cukup dalam untuk bisa memilikinya.


Rabbit Forest

Di sini kita bisa bermain bersama kelinci dengan seru, terlebih bagi kalian yang mengajak anak-anak. Ada juga bunga rafflesia arnoldi, lho.


Banyak Spot Foto Instagrammable



Pergi ke tempat wisata yang cantik tentu tidak afdol jika tidak mengambil gambar atau berfoto ria. Di sini, kita dapat menemukan banyak tempat-tempat yang instagrammable.


Melihat pertunjukan di ampitheater


Di beberapa kesempatan, kita dapat menonton pertunjukan seni di lokasi ini. Tersedia juga banyak kursi kayu panjang yang tersusun bertingkat seperti di teater.


Menikmati teh di Golden Pine

Bersantai sambal menikmati secangkir teh dan penganan ringan di Golden Pine sembari ditemani angrek-anggrek cantik.


Mengajak anak bermain di Orchid Castle



Jadi, bagaimana? Tertarik ke sini?


Disclaimer:

Foto diambil dari instagram resmi Orchid Forest Cikole

Kamis, 18 Agustus 2022

Destinasi yang Wajib Dicoba Kalo Mampir ke Surabaya

Agustus 18, 2022 0 Comments


Di Kota Pahlawan ada beberapa macam pilihan destinasi yang bisa menjadi rujukan. Selain nyaman, tempat wisata itu juga spot yang keren untuk dijadikan lokasi selfie. Tempat wisata ini juga bisa dinikmati bersama keluarga ataupun teman-teman.


a.       Makan di Rawon Setan

Kamu mungkin sudah bisa menebak salah satu alasan warung ini disebut sebagai rawon setan adalah rasa pedasnya yang luar biasa. Namun, selain itu juga ternyata ada alasan lain. Latar belakang julukan rawon setan juga adalah karena pada awal berdiri Rawon Setan ini buka mulai pukul 22.00 WIB hingga pagi hari (mungkin maksudnya seperti setan yang katanya berkeliaran di malam hari). Namun kini warung ini buka 24 jam. Warung Rawon Setan terletak di Jalan Embong Malang, Nomor 78, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Lokasinya di pinggir jalan, jadi bukan hal yang sulit untuk mencari warung ini.

Bagi saya yang pertama kali mencicip rawon, rasa rawon di sini enak, dagingnya lembut dan potongannya pas. Kisaran harganya memang agak mahal, yakni mulai dari Rp 28.000 – Rp 36.000 untuk nasi campur dan rawon.

 

b.       Alun-alun Surabaya

Alun-alun Surabaya adalah alun-alun yang terbilang unik karena tempat ini tidak seperti alun-alun pada umumnya di kota lain. Bahkan, selain memiliki sarana outdoor, alun-alun surabaya memiliki ruang bawah tanah atau basement yang berisikan ruang pameran, tempat bermain skateboard, dan tempat makan. Dari luar, Alun-alun Surabaya terlihat seperti bangunan klasik yang cantik yang menyerupai gedung pemerintahan atau museum. Karena unik, tempat ini tentu menjadi sasaran pengunjung dari luar kota.

 

c.       Jajan di D’Boengkoel

Kafe ini terletak di Jl. Raya Darmo No.116, Darmo, Kec. Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur. D’Boengkoel ini tidak jauh dari lokasi Taman Bungkul. Tempat nongkrong ini bukan seperti coffeeshop ibu kota yang hits, cozy, dan ada barista-barista sibuk dengan mesin kopi. Tempat ini merupakan kafe pinggir jalan, dengan menu-menu sederhana seperti ketan durian dan wedang jahe dengan harga yang sangat terjangkau. Asik sekali nongkrong di sini bareng teman-teman dengan suasana khas pedesaan. Bahkan, D’Boengkoel merupakan salah satu lokasi nobar (nonton bareng) bola di Surabaya. Di sebelahnya, ada warung Coto Makassar D’Boengkoel bagi pengunjung yang mencari makanan berat.


 

d.       Foto di landmark paling top, tugu Surabaya

Setiap kota punya landmark yang membuat wisatawan selalu ingat dengannya. Kalau Jakarta punya Monas, Surabaya punya Tugu Sura dan Buaya yang terkenal. Tugu Sura dan Buaya begitu ikonik. Tugu buaya yang sedang bertarung dengan ikan hiu, sangat lekat dengan identitas dan asal muasal nama Surabaya. Legendanya sangat menarik. Ikan hiu sura dan buaya adalah hewan yang sama-sama kuat, ganas dan mereka bertarung satu sama lain. Akhirnya mereka pun berbagi wilayah kekuasaan.

Patung Sura dan Buaya yang paling terkenal ada di depan Kebun Binatang Surabaya. Inilah yang menjadi landmark bahkan lambang kota. Banyak wisatawan yang berfoto-foto bersama patung landmark ini.

 

e.       Wisata belanja di Tunjungan Plaza

Tunjungan Plaza menjadi satu dari banyak pusat perbelanjaan di Surabaya yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Koleksinya yang lengkap adalah alasan utama mengapa namanya begitu populer di kalangan shopaholic.

Orang Surabaya mana sih yang nggak kenal dengan Tunjungan Plaza? Setelah Pakuwon Mall, Tunjungan Plaza atau yang akrab disebut TP ini menempati urutan ke dua sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Lokasinya yang berada di pusat kota pun menjadi keuntungan tersendiri karena mudah diakses.

Tunjungan Plaza 1 awalnya dibangun tahun 1986. Seiring kunjungan yang kian meningkat, kemudian muncul Tunjungan Plaza 2, 3, sampai yang terakhir dibuka tahun 2017 adalah Tunjungan Plaza 6. Antara Tunjungan Plaza 1 sampai 6, semuanya dibangun di lokasi sama dan di dalamnya saling terhubung. Jadi, kalau kamu jalan-jalan ke Tunjungan Plaza, siapkan tenaga ekstra, ya! Pasalnya areanya begitu luas dan cukup melelahkan bila harus menyusuri Tunjungan Plaza 1 sampai Tunjungan Plaza 6.

Sebagai salah satu mall terbesar di Surabaya, Tunjungan Plaza hadir dengan bermacam-macam outlet di dalamnya. Total ada lebih dari 500 outlet seperti restoran, kafe, bioskop, toko pakaian, supermarket, toko sepatu, toko buku, dan toko kecantikan.

Nggak cuman menawarkan produk lokal, di sini kamu dengan mudah menemukan brand-brand internasional seperti Coach, H&M, Converse, Victoria Secret, MANGO, dan masih banyak lagi segudang koleksi ternama lainnya di Tunjungan Plaza.

 

f.        Jembatan Suramadu

Bangunan jembatan populer yang sangat ikonik dengan Surabaya adalah Jembatan Suramadu. Jembatan yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura ini memiliki arsitektur yang kokoh dan sangat indah dijadikan latar berfoto. Lokasinya yang terletak di Jalan Tambak Wedi ini bisa Anda ambil sebagai spot berfoto dari jarak agak jauh dengan menampilkan latar langit yang indah.


g.       Belanja oleh-oleh di Jalan Genteng Besar

Daerah Genteng Besar ini adalah satu tempat pusat oleh-oleh khas Surabaya yang bisa dikunjungi. Terdapat banyak toko oleh-oleh di daerah ini. Selain banyaknya pilihan dan lokasi yang ada di tengah kota, keunggulan berbelanja oleh-oleh di sini adalah dari sisi kelengkapan dan bahkan kadang bisa menawar kalau belinya jumlah banyak. Salah satu item favorit di sini adalah bandeng asap dan presto, yang memang khas daerah Surabaya dan Sidoarjo. Selain itu, juga ada almond crispy yang rasanya enak!

 

Jumat, 17 Desember 2021

Pengalaman Transfer Antar Bank Gratis Pakai Flip!

Desember 17, 2021 1 Comments

Bagi yang sering melakukan transaksi transfer antar bank, biaya Rp 6.500 adalah nominal yang lumayan. Apalagi jika transaksi tersebut dilakukan cukup sering. Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Ternyata ada aplikasi yang mendukung supaya kita bisa tetap kirim uang antar bank tanpa terkena potongan biaya, lho! Aplikasi karya anak bangsa ini bisa diunduh di Playstore dan Appstore. Namanya Flip. 

Awalnya, saya cukup ragu untuk menggunakan aplikasi ini. Aman tidak ya, pikir saya. Pasalnya, untuk bisa menggunakan fitur transfer uang antar bank gratis, kita perlu memasukkan data diri dan juga KTP. Alhasil, saya riset kecil-kecilan dengan browsing di google untuk mencari tahu tentang Flip. 


Dari hasil pencarian saya, diketahui bahwa Flip sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia dengan pemilik atas nama PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi. Cara kerja aplikasi ini adalah dengan memanfaatkan layanan transfer sesama bank yang gratis alias tanpa biaya. Bagaimana itu? Jadi apabila kita ingin melakukan transfer uang dari Mandiri ke BRI melalui flip, alurnya adalah kita harus mengirkan uang tersebut ke dari rekening Mandiri milik kita ke rekening Mandiri milik Flip. Selanjutnya setelah verifikasi, Flip akan mengirimkan uang tersebut dari rekining BRI milik mereka ke rekeni BRI kita. 


Singkat cerita, setelah sedikit mempelajari cara kerjanya, saya memutuskan untuk menjadi pengguna Flip. Aplikasinya simple dan user friendly. Untuk dapat menggunakan fitur kirim uang gratis, kita perlu mendaftar dengan mengisi data diri serta upload data diri seperti KTP. Setelah proses pendaftaran dan verifikasi selesai, kita dapat melakukan transfer antar bank dengan biaya Rp 0 alias gratis! Awalnya Flip memiliki jam operasional yakni pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam, dan tidak beroperasi pada hari libur nasional. Namun, sekarang kita sudah bisa melakukan transaksi 24 jam. Bahkan, untuk BNI sekarang sudah tersedia pilihan metode transfer melalui virtual account. 


Adapun bank yang tersedia dan dapat dilakukan transaksi kirim uang melalui aplikasi Flip di antaranya BNI, Mandiri, BRI, BCA, Jenius/BTPN, BSI, CIMB/CIMB Syariah, Muamalat, Permata/Permata Syariah, Digibank/DBS, Danamon/Danamon Syariah. Sekarang kamu juga bisa melakukan transfer ke E-Wallet seperti Dana, OVO, Gopay, dan Shopeepay. 

Pada saat melakukan permintaan transaksi, kita perlu mengirimkan jumlah uang yang kita inginkan dan dengan ditambahkan kode unik di digit terakhirnya. Akan tetapi, kode unik tersebut nantinya akan menjadi saldo Flip kita yang akan terakumulasi secara otomatis sesuai dengan transaksi yang kita lakukan. Saldo ini nantinya dapat kita gunakan untuk membeli pulsa ataupun paket data di aplikasi Flip. Pastikan jangan sampai salah atau lupa menginput kode unik karena uang tidak akan sampai di rekening tujuan. Meski demikian, kita bisa melakukan refund dengan cepat dan mudah asalkan mempunyai bukti pengiriman atau transfer uang ke flip. 


Untuk kirim uang gratis menggunakan aplikasi Flip, langkah-langkahnya adalah:

1. Klik Kirim Uang

2. Pilih bank tujuan dan isikan nomor rekening, nanti Flip akan melakukan pengecekan secara otomatis dan menampilkan nama pemilik rekening tersebut. 

3. Klik lanjut

4. Isikan nominal

5. Isi bagian berita. Karena akun yang akan melakukan transfer adalah akun dengan nama Flip, maka orang yang kamu kirimi uang dapat mengetahui bahwa kiriman uang itu dari kamu melalui bagian message atau berita ini. 

6. Lanjut pilih metode transfer dan lakukan pengiriman ke akun Flip. 

7. Jika sudah dilakukan pengiriman, klik Saya Sudah Transfer agar Flip dapat melakukan pengecekan.

8. Uang akan sampai ke rekening tujuan. 

Oh ya, di samping itu, pembelian pulsa melalui aplikasi Flip ini lebih murah dibanding jika kita membeli lewat Gopay, M-Banking, ataupun beli di langsung di konter pulsa. 

Dari sekian keuntungan yang saya rasakan selama menggunakan Flip, tentunya masih terdapat kekurangan. Untuk proses pengecekan pada setiap transaksi Flip membutuhkan waktu paling lambat 10 menit. Cukup lama untuk proses transfer uang. Jadi aplikasi ini kurang cocok digunakan jika sedang terburu-buru atau ingin proses kirim uang yang cepat. Selain itu, untuk pengguna reguler, maksimal transaksi adalah 5 juta per hari. Jika ingin melakukan transaksi lebih dari 5 juta per hari, kamu harus melakukan upgrade ke Flip+ 


Jadi, tertarik menggunakan Flip?


Tau nggak? Setelah pakai Flip, aku udah hemat Rp208.000 karena nggak perlu bayar biaya admin lagi tiap transfer ke beda bank! Lumayan banget, kan?

Kamu juga bisa jadi hemat, lho! Yuk, daftar pakai kode ZGAE0479 atau klik link ini: https://flip.id/s/rzgae0479 

Minggu, 30 Mei 2021

Taman Celosia Jokis Palembang, Pilihan Baru Untuk Menghabiskan Weekend Bersama Keluarga

Mei 30, 2021 2 Comments

Terletak di kawasan Kenten Laut, masyarakat Kota Palembang dan sekitarnya kini dapat menghabiskan waktu libur weekend-nya di Taman Celosia Jokis. Tidak perlu merogoh kocek yang dalam, tiket masuk lokasi wisata ini hanya seharga sepuluh ribu rupiah per orang. Hanya saja, untuk menuju ke lokasi tersebut cukup jauh dari pusat Kota Palembang sehingga akan lebih mudah bagi Anda untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Memasuki lokasi Taman Jokis, Anda tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dari luar. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab di sini Anda dapat membeli beragam jajanan dan menikmatinya sambil duduk di saung atau pondok-pondokan. Di samping itu, juga disediakan fasilitas toilet dan tempat solat.

Di lokasi wisata kekinian ini Anda dan keluarga dapat menikmati keindahan bunga celosia atau jengger ayam yang berwarna-warni, mengambil potret di spot foto instagrammable, bermain bebek-bebekan air bersama anak, memancing ikan di kolam, atau duduk-duduk santai di rumah pohon. Namun, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini, ya.

Berikut ini contoh beberapa spot foto instagrammable di Taman Jokis.









Senin, 18 Januari 2021

[Kilas Buku] Sang Penjaga Waktu - Mitch Albom

Januari 18, 2021 1 Comments

Karya milik Mitch Albom yang berkisah tentang waktu ini sebetulnya sudah cukup lama saya selesaikan. Berawal dari mendengar rekomendasi seseorang di media massa tentang buku ini, ketemu di Gramedia, dapat diskon pula. 

Di awal membaca, saya merasa cukup bosan dan kurang cocok dengan alur yang serasa melompat-lompat. Tapi saya menemukan sesuatu yang berkesan di halaman 17. 

"Cobalah membayangkan hidup tanpa menghitung waktu. Barangkali kau tidak akan bisa. Kau sudah tahu tentang bulan, tahun, dan hari. Ada jam di dindingmu, atau di dasbor mobilmu. Kau mempunyai jadwal, kalender, waktu untuk makan malam atau ke bioskop. Tetapi di sekitarmu tak ada yang menghitung waktu. Burung-burung tidak terlambat. Anjing tidak perlu melihat jam tangan. Rusa tidak ribut-ribut tentang hari-hari ulang tahun yang telah lewat. Hanya manusia yang mengukur waktu. Hanya manusia yang menghitung jam. Itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan hebat yang tidak dirasakan makhluk-makhluk lainnya. Takut kehabisan waktu." 

Saya tetap melanjutkan membaca buku ini hingga tuntas, meskipun melalui jeda yang cukup panjang. Ternyata keputusan itu membawa saya kepada rasa syukur karena telah memutuskan untuk membaca buku ini. Buku yang bagus dan sarat makna. Terlebih, saya menyukai bagaimana penulis menyuguhkan kisah pada pertengahan menuju akhir cerita. 

Buku ini mengisahkan seorang lelaki bernama Dor yang merupakan awal ditemukannya "waktu". Ia terperangkap dalam sebuah gua selama ribuan tahun. Di dalam gua, ia mendapatkan hikmah yang sangat berharga mengenai waktu. Mengapa ia menghitung waktu, mengapa Tuhan menciptakan waktu, ada malam dan siang. Serta bagaimana rasanya setiap hari selama ribuan tahun mendengarkan keluh kesah manusia tentang waktu -- ingin menghentikan waktu atau bahkan ingin waktu cepat berlalu. 

Hingga pada akhirnya ia dapat keluar dari dalam gua, menemui dua orang yang hidup di masa modern, jauh ribuan tahun sejak awal mula Dor terkurung di dalam gua. Di masa itu, Dor memperoleh sebuah "kemampuan ajaib" yakni dapat menghentikan waktu.

Dor datang ke kehidupan Victor dan Sarah (dua orang yang selalu ia dengar suaranya sejak di dalam gua) dengan sebuah misi penting. Dua orang yang memiliki keinginan berbeda. Hentikan. Dan satu masa kehidupan lagi. Dua orang yang memikul kesedihan serta masalahnya masing-masing kemudian bertemu dengan sang penemu waktu, orang di bumi yang pertama kali mengukur waktu siang dan malam. 


Selamat membaca. 

Untuk versi Bahasa Indonesia, saya membaca Sang Penjaga Waktu yang telah dialihbahasakan oleh Tanti Lesmana.







Selasa, 18 Agustus 2020

Wisata Edukasi ke Palembang Bird Park

Agustus 18, 2020 2 Comments

 Kalau kamu tinggal atau sedang berada di Kota Palembang, dan ingin menikmati masa libur namun tidak ingin pergi jauh-jauh ke luar kota, mungkin kamu perlu mencoba mengunjugi Palembang Bird Park. Taman burung ini cocok sekali untuk wisata edukasi bersama dengan keluarga tercinta, apalagi anak-anak. Di tempat i ni, anak-anak bisa belajar mengenal hewan-hewan, mulai dari beragam jenis burung, reptil, rusa, kuda, ikan, kura-kura, dan lain sebagainya.


Terletak di Jln. Gubernur H.A. Bastari, Jakabaring, tepatnya di kawasan OPI mall, sebelah waterfun. Kamu bisa mengunjungi tempat ini dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti mobil transmusi, Light Rail Transit (LRT), ataupun ojek/taxi online. Untuk memasuki kawasan Palembang Bird Park, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 50.000,- alias lima puluh ribu rupiah saja per orang. Bahkan, kini tersedia diskon-diskon menarik jika kamu datang dengan beramai-ramai.

 

Setelah membayar tiket masuk, kamu akan diberikan kupon pakan yang nantinya dapat kamu tukarkan di dalam. Dengan menukarkan kupon tersebut, kamu akan mendapat 4 (empat) jenis pakan, yakni untuk kura-kura, burung jalak, iguana, dan burung parkit. Kamu juga dapat membeli pakan tambahan seperti pakan rusa, dan sebagainya.

 

Selain jenis-jenis hewan yang sudah disebutkan tadi, di Palembang Bird Park juga terdapat satu ruangan yang berisi beragam kucing, yang diberi nama dengan "rumah kucing". Untuk memasuki rumah kucing ini, kamu perlu membayar sebesar Rp. 10.000 alias sepuluh ribu rupiah.

 


Di setiap kandang hewan, telah disediakan informasi tertulis mengenai satwa yang berada di dalamnya, mulai dari namanya, jenis, habitat, makanan, dan lain sebagainya. Selain memberikan makanan sesuai dengan pakan yang disediakan, kamu juga bisa bermain dan berfoto bersama satwa tersebut, terkecuali beberapa satwa seperti ular dan burung hantu. Namun, kamu tidak perlu takut, sebab hewan-hewan di setiap kandang di sini juga di jaga oleh petugas.

 

Selain itu, di luar wilayah kandang hewan, juga tersedia food court dan beragam permainan seperti yang sering kita jumpai pasardi  malam. Selamat berlibur. Jangan lupa jaga kesehatan dan jaga lingkungan, ya.

Minggu, 05 April 2020

[Kilas Buku] Avenoir - Urfa Qurrota Ainy

April 05, 2020 0 Comments
Avenoir. Pertama kali mendengar judul buku ini, saya penasaran dengan makna dari kata avenoir itu sendiri. Lantas mencoba membuka kamus bahasa inggris, namun tidak ditemukan. Haha.

Di dalam buku ini, avenoir diartikan sebagai sekumpulan cerita, emosi, dan pengalaman hidup mengenai rumitnya hubungan manusia ketika masa lalu turut menjadi bagian darinya. Avenoir merupakan gabungan dua kata dalam Bahasa Prancis, yakni avenir dan avoir, yang dibuat oleh John Koenig dalam Dictionary of Obsecure Sorrows. Pembuatan istilah avenoir tidak lain untuk mengisi kekosongan istilah guna menyebut sebuah perasaan yang timbul ketika kita mengenang suatu peristiwa dan tiba-tiba waktu seperti membeku sejenak, sebelum kaki kita bergerak mundur menuju peristiwa yang kita kenang - baik dengan niat untuk mengulang peristiwa itu lagi, maupun untuk mencegah peristiwa itu terjadi sama sekali. Avenoir menggambarkan sebuah dilema klise yang berbunyi: apakah kita mesti membiarkan masa lalu menuntun kita atau kita yang harus menuntunnya?


Buku ini mengisahkan beragam cerita dari para pencerita kepada si pendengar cerita. Adalah Da, seseorang yang memiliki profesi sebagai pendengar cerita, mendengarkan beragam cerita dengan berbagai tema dan masalah. Tetapi semua yang diceritakan berujung pada satu muara, yakni tentang hidup yang tidak baik-baik saja. Singkatnya, kira-kira profesi ini mirip seperti seorang psikolog. Walaupun ia menjadi seorang pendengar cerita, bukan hal yang mustahil jika Da sendiri memiliki kisah di mana hidupnya tidak baik-baik saja. Pada buku Avenoir ini, Da juga menuliskan pelik masalah hidupnya hingga akhirnya menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri, menyembuhkan lukanya sendiri melalui profesinya sebagai pendengar cerita dan lewat orang-orang yang bercerita padanya.

Meski pada sampul buku ini tertulis bahwa buku ini adalah sebuah buku kumpulan cerita, namun lebih baik untuk membacanya secara urut atau tidak melompat-lompat sebab ada satu kisah yang berhungan dengan akhir dari cerita fiksi ini.

Avenoir terdiri dari 18 bagian atau kisah, tidak termasuk pengantar dan akhir dari cerita si pendengar cerita (tentu ada di awal dan akhir buku). Bagi kalian yang mungkin sedang muak dengan kisah-kisah romantisme patah hati, buku ini tidak hanya bercerita tentang kandasnya kisah asmara dari para pencerita. Lebih dari itu, ini berisi kisah-kisah dari banyak golongan, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, dewasa maupun anak kecil, kaya maupun miskin. Buku ini berhasil membuat saya beberapa kali bergumam dalam hati, apakah ini betul kisah fiksi? Pertanyaan saya itu kemudian terjawab menjelang akhir dari buku ini.

Dari semua kisah dalam Avenoir, ada sebuah bagian yang mungkin dapat menjadi jawaban dari beberapa pertanyaan.
"Barangkali memang bagian tersulit dari merelakan masa lalu adalah ketika kau menganggap dirimu sebagai objek yang tak punya daya. Korban yang butuh diselamatkan. Alih-alih mendaulat dirimu sebagai pahlawan yang bisa menolong dirimu sendiri".

Selamat mengarungi cerita.