Kamis, 29 Desember 2016

ANAK PMR? NGAPAIN AJA SIH?

Desember 29, 2016 1 Comments


“Jika remaja hidup dalam ketakutan ia akan terbiasa merasa cemas. Namun jika remaja hidup dengan persahabatan, ia akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang indah untuk hidup”
-Dorothy Law Nolte
Buat kalian-kalian yang masih di bangku sekolah, baik SD, SMP, ataupun SMA sederajat dan belum kenal apa itu PMR dan ngapain aja anak-anak PMR di sekolah kalian, semoga tercerahkan dengan postingan kali ini. Yash! Here we go.

PMR itu apa sih?
PMR atau panjangnya Palang Merah Remaja merupakan wadah yang disediakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membina dan mengembangkan remaja Indonesia. Dengan gabung di PMR kita bakal dapat banyak manfaat, salah satunya kita bisa belajar jadi remaja yang lebih bersih, sehat, peduli sesama, kreatif, dan bersahabat. Nah, kalau kita sudah punya karakter-karakter yang positif, pastinya kita bisa jadi contoh bagi teman-teman lainnya, juga bisa ngasih semangat dan jadi pendidik sebaya. PMR ini biasanya terdapat di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan sederajat.

Terus, di PMR kita ngapain aja?
1.      Belajar, so pasti!
Yang namanya belajar, itu kudu! Apalagi kita sebagai pelajar yang pasti selalu dituntut untuk belajar. Belajar itu ga harus cuma dari kelas-kelas yang kita ikutin di sekolah, di PMR kita pastinya juga belajar banyak hal. Di sini, kita bakal mengenal tentang:
-          Kepemimpinan
Nantinya, dari pengetahuan yang kita dapatkan, diharapkan kita bisa jadi contoh yang positif buat temen-temen yang lainnya sehingga mereka juga bisa  jadi lebih baik lagi, atau bahkan menjadi yang terbaik. Kita juga bisa melatih kepedulian dengan teman yang lain, kreatifitas, dan kerja sama.
-          Pertolongan Pertama
Memberikan pertolngan pertama bukan cuma saat ada kecelakaan di jalan raya, tapi kita juga bisa lakukan kapan saja ketika dibutuhkan. Oleh sebab itu, di PMR ini kita bakal tau gimana caranya melakukan pertolongan pertama yang benar, tepat, dan juga cepat
-          PHBS dan Kesehatan Remaja
PHBS? Yaps! PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga akan kita pelajari di PMR. Gimana cara hidup bersih dan sehat yang seharusnya kita terapkan? Cuci tangan yang baik dan benar itu gimana? Eitss, jangan salah lohh, ternyata masih banyak yang belum tau gimana cuci tangan yang baik dan benar itu. Selain cuci tangan, masih banyak lagi hal-hal mengenai PHBS yang bakalan kita dapatkan di PMR. Selain itu, kita juga belajar tentang kesehatan remaja seperti gimana kesehatan reproduksi, apa itu NAPZA, dan masih banyak hal-hal lainnya.
-          Siaga Bencana
Apa yang bisa kita lakukan sebelum musim hujan? Kenapa kita harus menjaga kelestarian hutan? Apa yang bisa kita lakukan buat teman-teman yang terkena bencana? Gimana caranya? Gampang, lewat PMR kita akan mempelajarinya juga, guys!
-          Donor Darah
Untuk apa sih donor darah? Apa manfaat donor darah? Siapa aja yang bisa mendonorkan darahnya? Kuy gabung PMR! Kamu bakalan tau serba-serbi tentang donor darah disini.

2.      Berorganisasi
Add caption
Oleh karena PMR itu sebuah wadah yang juga merupakan organisasi, maka di sini kita dilatih gimana caranya berorganisasi, bekerja sama, dan melakukan tugas-tugas kita sebagai anak PMR maupun tugas struktural organisasi.

3.      Kegiatan sosial
Ikut PMR sudah pasti gak akan luput dari yang namanya kegiatan sosial. Kamu bisa berbagi dengan sesama, misalnya melalui kegiatan bakti sosial (baksos), membantu korban bencana alam, bahkan dengan menolong temanmu yang lagi terluka.

4.      Jadi “dokter” di sekolah kamu

Nah, kalau tadi kamu sudah belajar gimana caranya melakukan pertolongan pertama, sekarang saatnya kamu berpraktek dengan jadi “dokter” di sekolahnya kamu, guys! Pada tiap Senin pagi setiap siswa pasti ikutan upacara bendera, dan gak sedikit di antara mereka yang biasanya pingsan atau sakit pas upacara. Ini saatnya kamu bertugas sebagai anak PMR untuk membantu mereka. Atau kalau misalnya temanmu ada yang terluka karena jatuh saat main bola, keahlianmu dalam mengobati mereka sangat diperlukan, guys!

5.      Ikut lomba Kepalangmerahan
Biasanya, beberapa sekolah dengan Palang Merah Remaja sekolahnya akan ngadain perlombaan seputar Kepalangmerahan nih. Levelnya bisa tingkat kota, provinsi, atau bahkan nasional, loh! Di sini kalian bisa menyalurkan kepandaian di bidang Kepalangmerahan sebagaimana yang sudah diajarkan sebelumnya. Umumnya, ada beberapa cabang lomba yang diperlombakan, di antaranya yaitu Pertolongan Pertama, Ketangkasan Tandu, Perawatan Keluarga, Cepat Tepat Kepalangmerahan, bahkan ada perlombaan seni seperti mading, karikatur, yel-yel, pentas seni, dan lainnya yang pastinya terkait dengan Kepalangmerahan. Ini saatnya kamu mencetak prestasi dan mengharumkan nama sekolahmu, guys! Oh ya, setiap tahun biasanya diadain JUMBARA (Jumpa Bakti Palang Merah), di mana setiap PMR mulai dari tingkat Mula (SD), Madya (SMP), dan Wira (SMA) berkompetisi (biasanya dilaksanakan tingkat provinsi). Serunya, disini kalian juga berkemah loh!

6.      Make friends
Setelah semua hal-hal yang sudah disebutin di atas, ada satu hal yang gak akan mungkin terlewat. Yash! Make friends. Dengan bergabung di PMR dan jadi anak PMR, kalian sudah pasti punya banyak teman, dong. Tapi jangan salah, temenan sama anak PMR bukan sekadar teman, loh! Kenapa? Karena biasanya anak-anak PMR itu solid, care abis, dan kalian bakal ngerasain kebersamaan dan kekeluargaan di PMR. Ga percaya? Kuy gabung sekarang!

Senin, 26 Desember 2016

DASAR-DASAR SURAT MENYURAT

Desember 26, 2016 1 Comments



    Bagi para siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya jurusan  Administrasi Perkantoran tentu sudah tidak asing dengan hal-hal yang menyangkut surat-menyurat. Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi sekaligus me-review kembali mengenai dasar-dasar surat menyurat sebagaimana yang telah saya dapatkan di bangku SMK. Semoga dapat bermanfaat.
   Surat merupakan sarana penyampai informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain yang dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pertanyaan, pemikiran, sanggahan, kritikan, dan sebagainya. Jika surat tersebut mendapat balasan maka terjadi hubungan surat-menyurat atau istilah lainnya ialah korrespondensi.

Jenis-Jenis Surat
Berikut ini merupakan beberapa jenis surat yang ditinjau dari berbagai segi.
a.       Berdasarkan Sifat Surat
1.      Surat pribadi
2.      Surat dinas pribadi
3.      Surat dinas swasta
4.      Surat niaga
5.      Surat dinas pemerintah
b.      Berdasarkan Wujud Surat
1.      Surat bersampul
2.      Surat terbuka dan surat tertutup
3.      Memorandum dan nota
4.      Surat biasa
c.       Berdasarkan Keamanan Isinya
1.      Surat sangat rahasia
2.      Surat rahasia
3.      Surat konfidensial
4.      Surat biasa
d.      Berdasarkan Proses Penyelesaiannya
1.      Surat sangat segera atau surat kilat
2.      Surat segera
3.      Surat biasa

Bagian-Bagian Surat
Bagian-bagian, penempatan atau tata letak bagian-bagian surat tergantung dari bentuk surat yang dipakai. Secara umum, bagian-bagian surat meliputi kepala/kop surat, tanggal, nomor, lampiran, perihal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, nama instansi atau institusi, tanda tangan dan nama, NIP (jika ada), tembusan (jika ada), dan inisial.

Image result for gambar bagian-bagian surat 
source (pict): google



a.       Kepala Surat

Dalam setiap surat resmi selalu digunakan kepala surat atau kop surat. Pada umumnya, di bagian kop surat ini dicantumkan nama instansi/institusi, alamat, nomor telepon dan fax, kode pos, serta logo.

b.      Tanggal Surat

Pada surat resmi, baik surat niaga maupun kedinasan, tidak perlu mecantumkan kota pada awal penulisan tanggal surat. Cara penulisannya pun harus benar dan juga tentunya disertai bulan dan tahun. Sebagai contoh penulisan tanggal surat yang benar adalah 24 Desember 2016. Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat ini, seperti di antaranya bulan tidak boleh ditulis dengan angka, tidak boleh ditulis dalam angka romawi, tidak boleh ditumpuk, dan tahun surat tidak boleh disingkat.

c.       Nomor Surat

Penomoran surat merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebab ini juga dapat berkaitan dengan sistem kearsipan dari surat itu sendiri, dimana nomor surat akan sangat berperan penting dalam mencari, memonitor, mengevaluasi, menyimpan, dan menemukan kembali surat. Pada dasarnya, kriteria penulisan surat berbeda-beda tergantung dengan instansi atau institusi itu sendiri, akan tetapi secara umum penomoran surat dilakukan seperti contoh berikut.

LMS-01/2016

Keterangan:

LMS    : Kode bidang atau instansi atau institusi

01        : Nomor Urut Surat

2016    : Tahun dikeluarkannya surat

d.      Lampiran

Lampiran surat merupakan sesuatu (dokumen) yang disertakan dalam surat yang memiliki kaitan dengan isi surat. Pada surat resmi, lampiran ditulis di bawah nomor surat. Penulisannya hanya cukup dengan menuliskan jumlah berkas atau lembar lampiran tersebut atau jika tidak ada maka cukup diberi tanda (-).

e.       Perihal

Penulisan perihal atau hal dalam surat resmi biasanya diletakkan setelah lampiran. Perihal itu sendiri merupakan inti atau pokok penting isi surat, oleh karena itu penulisannya pun tidak perlu panjang lebar.

f.       Alamat dalam

Pada dasarnya, alamat pada surat ada dua, yakni alamat dalam dan alamat luar. Alamat luar ialah yang terdapat pada sampul/amplop surat, sedangkan alamat dalam ialah alamat tujuan yang tertera pada halaman surat. Pada alamat surat tersebut baik luar maupun dalam dicantumkan nama atau jabatan seseorang (pada instansi) serta tentunya alamatnya, yang disesuaikan dengan tujuan surat itu sendiri. Berikut ini merupakan contoh penulisan alamat.

Kepada

Yth. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang

Jalan Mawar No. 10

Palembang

g.      Salam pembuka

Pada surat resmi, umumnya digunakan “Dengan hormat” sebagai salam pembuka, sedangkan pada surat pribadi salam pembuka menjadi lebih bervariasi sesuai dengan si pengirim atau penulis, seperti misalnya “Assalamu’alaikum wr.wb.”, atau “Salam bahagia”.

h.      Isi surat

Isi surat dapat disebut juga batang tubuh surat, yang terdiri dari tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup. Dalam penulisannya, isi surat sebaiknya ditulis dengan menggunakan bahasa yang jelas, sopan, dan tidak bertele-tele untuk menghindari kesalahpahaman atau membuat si penerima menjadi tersinggung. Selain itu, perlu diperhatikan pula pemilihan kata atau diksi serta upayakan agar tidak terjadi pemborosan kata atau penggunaan kata yang bersifat monoton.

i.        Salam penutup

Sebagaimana digunakan salam pembuka, maka dalam surat juga terdapat salam penutup. Penggunaan salam penutup bervariasi, sesuai dengan jenis serta tujuan surat. Umumnya, pada surat resmi digunakan “Hormat kami” sebagai salam penutup yang kemudian di bawahnya juga diletakkan nama dan instansi penandatangan surat.

j.        Nama instansi atau institusi

Dalam surat resmi, pada umumnya dicantumkan nama instansi atau institusi yang mengirim surat, di bawah salam penutup.

k.      Tanda tangan dan nama jelas serta jabatan

Pihak atau orang yang menandatangani surat ialah orang yang bertanggung jawab, sesuai dengan isi surat tersebut.

l.        Tembusan

Tembusan atau carbon copy merupakan salinan-salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang terkait dengan isi surat. Tembusan ditulis di bagian kiri bawah halaman surat.

m.    Inisial

Inisial merupakan singkatan dari nama penyusun/pengonsep dan pengetik surat. Inisial biasanya digunakan untuk surat sebagai arsip, bukan surat yang akan dikirimkan. Sebagaimana yang disebut dengan inisial, dalam penulisannya hanya diambil huruf terdepan dari nama pengonsep dan pengetik surat tersebut. Berikut ini ialah contoh penulisan inisial.

AM/FM

Keterangan:

AM : Adinda Melinda

FM : Firdaus Muharrommi



Prosedur Penanganan Surat Masuk

Berikut ini meupakan urutan prosedur penanganan surat masuk, yakni sebagai berikut:
1.      Bagian penerimaan
Pada bagian ini, surat yang masuk dikumpulkan dan dihitung jumlahnya, kemudian diteliti ketepatan alamat si pengirim surat. Bagian penerimaan juga menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penyelesaian surat dan menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima.
2.      Bagian penyortian
Bagian penyortiran bertugas memisahkan surat-surat untuk pimpinan, sekretaris, karyawan, dan lainnya, dan juga menggolongkan surat dinas ke dalam tiga kelompok yaitu surat dinasi rutin, surat dinas penting, dan surat dinas rahasia.
3.      Bagian pencatatan
Berikut ini merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh bagian pencatatan:
a.       Membuka amplop, membaca, dan meneliti isi surat agar pimpinan dapat cepat menangkap inti maksud surat dengan cara menggarisbawahi kata-kata atau kalimat-kalimat yang dianggap penting;
b.      Memberi catatan penting yang harus ditangani pimpinan atau unit yang dituju;
c.       Memeriksa lampiran-lampiran;
d.      Membubuhkan cap stempel agenda pada ruang yang kosong di bagian bawah atau atas surat.
4.      Bagian pengarahan dan penerusan
a.       Melampiri surat masuk dengan lembar disposisi kemudian disampaikan kepada pimpinan atau kepala bagian untuk memperoleh tanggapan atas isi surat yang dapat berupa informasi atau instruksi;
b.      Menyampaikan kembali surat yang sudah mendapat tanggapan dari pimpinan kepada sekretaris atau kepala tata usaha, dan oleh sekretaris surat berikut llembar disposisi disampaikan kepada unit pengolah.
5.      Bagian pendistribusian surat
a.       Surat yang sudah berdisposisi dicatat terlebih dahulu di buku ekspedisi ekstern;
b.      Surat didistribusikan menggunakan buku ekspedisi intern kepada unit pengolah (alamat disposisi);
c.       Penerima surat membubuhkan paraf pada buku ekspedisi intern sebagai bukti surat telah diterima;
d.      Surat diproses oleh unit  pengolah sesuai dengan disposisi pimpinan.
6.      Bagian penyimpanan
Apabila surat telah selesai diproses maka surat tersebut harus disimpan (sepanjang masih mempunyai nilai guna) dengan menggunakan sistem kearsipan yang dipergunakan oleh kantor yang bersangkutan.

Prosedur Penanganan Surat Keluar

Adapun prosedur penanganan surat keluar atau surat yang akan dikirim ialah sebagai berikut.

1.      Surat dibuat atas instruksi dari pimpinan kepada unit pengolah;

2.      Unit pengolah membuat konsep surat;

3.      Konsep surat diserahkan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan;

4.      Konsep surat yang sudah disetujui pimpinan kemudian diberi nomor surat sesuai dengan agenda surat keluar;

5.      Konsep surat diserahkan kepada juru tik untuk diketik. Surat diketik rangkap dua (satu untuk dikirim dan satu untuk diarsipkan), kemudian juru tik membubuhkan paraf pada lembar konsep dan diserahkan kepada Sekretaris atau Kepala Tata Usaha untuk dicocokkan dengan konsep surat. Apabila telah cocok, maka sekretaris atau Kepala TU memberikan paraf kecil di sebelah kiri atas bagian tanda tangan;

6.      Naskah surat diserahkan kepada pimpinan yang memberikan instruksi, untuk ditandatangani;

7.       Surat kemudian dicatat di buku agenda surat keluar, dicap, dan diperiksa kelengkapannya. Surat asli diberikan ke bagian ekspedisi, sedangkan tembusan diserahkan ke bagian arsip;

8.      Bagian ekspedisi mencatat surat ke dalam buku ekspedisi surat keluar (ekspedisi intern apabila surat ditujukan untuk lingkungan internal kantor tersebut, dan ekspedisi ekstern untuk eksternal kantor). Kemudian surat dilipat dan dimasukkan ke dalam sampul/amplop;