Rabu, 07 Maret 2018

SYAMIL: SHARING WITH MUZAMMIL


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sharing time!

Siapa yang belum tau Muzammil? Kalo belum tau, sok atuh boleh di googling dulu, hehe. He’s an architect and Qur’an reciter.

Pardon me, seharusnya ini udah diposting dari lama tapi karena satu-dua hal jadi baru bisa sharing sekarang. Well, di bulan Februari lalu saya dan beberapa temen ikutan Syamil (Sharing with Muzammil) di Al-Azhar Convention Hall, bagian dari Sekolah Al-Azhar Cairo. Itu adalah kali pertama saya ‘main’ ke sana. Hall-nya lumayan besar, lebih besar dari yang kelihatan luarnya.  Bagian luar gedungnya dicat warna-warni. So cheerful! Pas masuk ke dalam hall, saya suka banget sama desain latar belakang stage bagian depannya (saya gatau harus nyebutnya apa, semoga kalian ngerti) yang dibikin seolah kayak ada banyak bintang bertaburan disitu.

Acara ini dimulai siang hari, jadi sebelum acara dimulai kita solat dzuhur berjamaah di hall. Tema sharing waktu itu adalah tentang Al-Qur’an. Bagi temen-temen yang belum sempet hadir acara, kali ini saya akan share sedikit dari isi acara tersebut. Semoga bermanfaat.

Here we go.

Semua yang berhubungan dengan Al-Qur’an dimuliakan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang kita tahu, Nabi Muhammad SAW yang kepadanya Allah SWT turunkan Al-Qur’an merupakan manusia pilihan, manusia yang paling sempurna sepanjang masa, yang menjadi panutan bagi kita semua. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan di malam hari, yang mana ada malam Lailatul Qadr yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan (baca QS. Al-Qadr). Kemudian Allah juga jadikan waktu malam adalah waktu yang sangat baik untuk memanjatkan doa, terlebih di waktu sepertiga malam terakhir. Allah juga jadikan Mekah dan Madinah menjadi tempat yang sangat istimewa. Masyaa Allaah.

Hikmah mengapa Al-Qur’an diturunkan di Mekah adalah karena pada zaman dahulu sedikit sekali orang yang bisa baca tulis disana, termasuk Rasulullah juga tidak bisa baca sebelum turunnya Al-Qur’an. Hal tersebut membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah murni firman Allah SWT, bukan karangan Rasulullah. Meskipun demikian, Rasulullah bukanlah orang bodoh. Pada zaman itu, tingkat kepintaran orang-orang dinilai dari hafalannya, yakni seberapa pandai ia menghapal. Itulah mengapa firman Allah SWT yang pertama diturunkan berbunyi “iqro” yang artinya bacalah. Selain itu, bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki diksi yang paling lengkap dan detail sehingga bisa menjelaskan maksud isi Al-Qur’an secara jelas, detail dan lengkap.

 Al-Qur’an dibukukan atau disatukan pada zaman Khalifah Utsman bin Affan.

Islam akan mencapai masa kebangkitan atau kejayaan dengan Al-Qur’an, Insyaa Allah. Sebagaimana pada zaman dahulu, dimana para ilmuwan dan orang-orang besar adalah penghafal Al-Qur’an.  Oleh karena itu, tugas kita adalah untuk senantiasa mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya. Terdapat tiga tingkatan mempelajari Al-Qur’an, yakni:
  1. Membacanya (qiro’ah);
  2. Memahaminya untuk kemudian mengamalkannya, yang dapat dilakukan dengan membaca terjemah, tafsir, maupun belajar dengan ulama atau ahli;
  3. Menghafalnya.
    Sungguh istimewa bagi orang-orang yang dapat menghafalkan Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an adalah cara untuk menjaga Al-Qur’an, dan merupakan salah satu cara untuk menolong agama Allah. Terdapat tiga cara untuk menolong agama Allah, yakni dengan cara berdakwah, berjihad, serta menjaga Al-Qur’an dengan cara menghafalkannya.

Adapun cara agar kita dapat senantiasa istiqomah mempelajari Al-Qur’an adalah:
  1. Melakukannya dengan Ikhlas dan niat yang tulus;
  2. Dilandasi dengan Iman;
  3. Senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT;
  4. Berbakti kepada orang tua. Ridho orangtua adalah ridhonya Allah SWT;
  5. Menjaga makanan dan rizki hanya dengan yang halal.

Tambahan:
Semoga Allah memberikan kita hidayah, juga kepada temen-temen yang masih belum menutup auratnya. Girls, jangan salah ya. Jangan berfikir untuk “Jilbabin hati dulu, ah.” Karena justru hati itu harus dibuka, dan kepala yang ditutup. Kalau Allah sudah menutup hati kita, maka itu artinya hidayah tidak bisa masuk ke dalam hati kita. Jangan sampai Allah menutup penglihatan, pendengaran, serta hati kita sehingga kita tidak lagi bisa mendapat hidayah-Nya. Sudah tau kan kalo menutup aurat itu wajib?

Wassalamu’alaikum.

#ayojadibaik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar