Minggu, 26 Januari 2020

FAQ Seleksi CPNS

Januari 26, 2020 0 Comments
Berhubung sekarang sudah memasuki waktu indonesia bagian seleksi CPNS, jadi kali ini sharing sedikit tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering banget ditanyain sama temen-temen yang ikut seleksi. Tapi sebelumnya sudah paham kan ya, apa itu CPNS?


#1 Seleksinya ada tahap apa aja?
Untuk seleksi CPNS ini sendiri ada beberapa tahap; seleksi administrasi, SKD CAT, SKB, dan nanti juga bakalan ada pemberkasan di akhir.

#2 Apa aja yang perlu disiapin untuk SKD CAT?
Buat temen-temen yang sudah dinyatakan lulus seleksi administrasi dan lanjut ke SKD, jangan lupa siapkan kartu ujian dan identitas diri (KTP). Dua barang ini penting banget dan perlu dibawa pada saat tes, jadi jangan sampe rusak apalagi hilang. Jangan lupa juga pastikan jadwal dan tempat kamu tes, dicek betul-betul karena kalau sampe salah hari, ya udah auto gugur. Hal yang penting lainnya adalah siapkan diri kamu dengan belajar dan latihan.

#3 Tes SKD CAT itu gimana sih?
Seleksi Kemampuan Dasar CPNS sekarang sudah pake sistem CAT (Computer Assisted Test), jadi tesnya menggunakan komputer. Soalnya pilihan ganda, kok. Ga perlu khawatir kamu harus mengarang bebas wkwk.

#4 Materi tes SKD CAT itu tentang apa aja?
Untuk SKD, ada tiga kategori soal yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Kepribadian (TKP). Untuk TWK, kamu bisa pelajari materi-materi tentang sejarah, kewarganegaraan, dan pengetahuan umum juga beberapa ada yang masuk. Kalau untuk TIU, hampir mirip dengan soal TPA. Isinya ada soal sinonim antonim, deret angka, matematika, soal gambar, dsb. Sedangkan untuk soal TKP, biasanya kita diberikan semacam soal cerita, dihadapkan pada suatu kondisi dan gimana sikap kita menghadapi kondisi tersebut.

#5 Berapa soal dan waktunya gimana?
Di SKD ini ada 100 soal yang harus kita jawab. Pengalaman seleksi tahun 2018 kemarin, 100 soal itu terdiri dari 30 soal TWK, 35 TIU, dan 35 TKP. Kita dikasih waktu 90 menit untuk menjawab soal. Untuk soal TWK dan TIU, jawaban benar dinilai 5 dan jawaban salah bernilai 0. Sedangkan untuk soal TKP, semua jawaban bernilai antara 1-5 tergantung jawaban mana yang kita pilih. Berhubung ga ada nilai minus, saranku ya jawab aja meskipun gatau. Kan siapa tau tebakanmu bener wkwk. Ohya kita bisa lompat ke soal-soal lain kalo misalkan belum tau jawabannya, jawaban kamu juga masih bisa diganti selagi belum klik "selesai".
Setelah kamu klik selesai, nilaimu akan langsung keluar, mulai dari nilai per kategori (TWK, TIU, TKP) maupun totalnya. Jadi kita bakalan tahu, nilai kita masuk passing grade atau ga.

#6 Kalo kita lulus passing grade, berarti lanjut ya?
Belom tentu. Karena nilai ini nantinya bakalan diranking dan yang bisa ikut ke tahap selanjutnya cuma sebanyak 3x formasi yang dibutuhkan. Jadi, misalkan kamu apply formasi guru matematika yang jumlah formasinya 10, berarti yang bakal ikut SKB adalah 30 orang dengan nilai SKD terbesar. Maka dari itu, usahakan kerjakan soal semaksimal mungkin, ya!

#7 Tes SKB itu gimana?
Seleksi Kompetensi Bidang ini sebetulnya beda-beda tiap instansi. Tapi rata-rata pasti ada SKB CAT, khususnya untuk pelamar formasi Sarjana/Diploma. Beberapa instansi, ada yang cuma sampai sebatas SKB CAT aja, ada juga yang sepaket dengan tes lainnya kayak praktek, tes Bahasa Inggris, kesamaptaan, dan ada juga wawancara. Semua tergantung ketentuan instansi dan posisi jabatan yang dilamar. Sebagai contoh, ada temenku yang apply di posisi TI, selain SKB CAT dia juga diminta praktek setting jaringan dsb, ada tes bahasa juga. Ada lagi temenku yang apply posisi arsiparis, dia diminta praktek juga.

#8 SKB CAT materi soalnya tentang apa aja?
SKB CAT sebetulnya hampir sama dengan SKD. Bedanya, materi tes SKB ini berhubungan dengan jabatan yang kamu lamar. Jadi, penting banget bagi kamu untuk memahami betul-betul tentang jabatan/formasi yang kamu lamar, pekerjaan apa yang harus dilakukan, kompetensi apa yang diperlukan. Buat kamu yang ngelamar untuk posisi yang relate dengan jurusan kuliahmu, boleh banget untuk baca-baca ulang materi kuliah kemarin.

#9 Nanti ada wawancara? Gimana model pertanyaannya?
Ga semua instansi ada tes wawancara juga. Pengalamanku kemarin, pas wawancara ga begitu tegang sih. Pertanyaannya kemungkinan mirip kayak kita ngelamar kerja di swasta kali ya? (Belum pernah ikut wawancara kerja sebelumnya, hehe) Beberapa pertanyaan yang ditanyain seputar alasan kenapa mau jadi PNS, perubahan/perkembangan diri selama 3 tahun terakhir, apa yang kira-kira mau dilakukan ke depannya, kemampuan yang dimiliki, dan pertanyaan-pertanyaan terkait isu yang sedang hangat di masyarakat. Di sesi wawancara ini, bukan cuma tanya-jawab aja. Kamu juga bisa diminta untuk melakukan sesuatu. Misalnya nunjukin bakatmu, gitu.

#10 Setelah pengumuman, terus apalagi?
Setelah semua rangkaian tes selesai dan sudah pengumuman akhir, selamat kalau namamh tertera lulus sebagai cpns. Kamu bakalan disibukkan dengan mengurus dan melengkapi berkas-berkas. Berkasnya apa-apa aja, pastinya bakalan diinformasikan. Tapi biasanya di antara berkas-berkas itu ada SKCK, Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani, Surat Keterangan Bebas Narkoba, Ijzah, Transkrip, dan berkas lain yang diupload pada saat seleksi administrasi. Harus teliti ya, salah-salah malah ga jadi lulus nih. Apalagi kalo memalsukan data, hehe.

#11 Kalo sudah selesai semua berkas-berkas, berarti resmi jadi pns ya?
Masih belom, dong. Kamu masih berstatus CPNS, ya. Kamu harus melewati masa orientasi dulu, kemudian ikut Pelatihan Dasar (dulu namanya Prajabatan). Nanti kalo sudah dilantik jadi PNS, baru sah.

#12 Tips biar bisa lulus jadi CPNS?
Ikutin setiap tahapannya dengan baik dan sesuai aturan. Pelajari dan latihan soal-soal. Bisa lewat buku, internet, atau aplikasi-aplikasi yang bisa diinstall di gadget kamu. Jangan lupa minta doa orang tua dan orang-orang terkasih.

#13 Bayar berapa? Ada om ya?
Ini nih yang nyebelin. Kamu jangan gini, ya. Jangan suka kemakan omongan orang juga. Kadang suka ketemu orang yang nanya pertanyaan kayak gini. Srsly ga ada bayar-bayaran. Ga ada om oman. Mau kuliah aja kagak ada duit kalo ga gratis, boro-boro mau nyogok.

Sabtu, 18 Januari 2020

[Kilas Buku] I Am Sarahza - Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra

Januari 18, 2020 0 Comments
“I Am Sarahza” merupakan salah satu buku tulisan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, yang sebelumnya juga penulis buku “99 Cahaya di Langit Eropa” dan “Bulan Terbelah di Langit Amerika”. Sebelumnya, kedua buku tersebut telah berhasil diangkat ke layar lebar. “I Am Sarahza” mengisahkan tentang perjalanan pernikahan serta perjuangan panjang sepasang suami istri tersebut dalam mengupayakan seorang buah hati. Inti dari buku ini telah tergambar dari sampulnya, “Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan”.

Hasil gambar untuk buku i am sarahza

Buku ini terdiri dari 11 chapter. Setiap chapter menceritakan tahun-tahun pernikahan yang dimulai sejak tahun pertama pernikahan. Perjalanan kisah pada buku ini dibuka dengan cerita pertemuan antara Rangga dan Hanum. Kisah ini diceritakan melalui tiga sudut pandang, yakni dari sudut pandang Rangga, Hanum, dan Sarahza (calon anak Rangga dan Hanum yang ada di Lauhul Mahfudz). Pada buku ini dikisahkan bahwa apabila harapan semakin memudar, maka cahaya kehidupan Sarahza di Lauhul Mahfuz juga semakin meredup.

Berbagai upaya dilakukan kedua pasangan ini untuk memperoleh anak, mulai dari laparaskopi, inseminasi buatan, bayi tabung, mereka pun mencoba konsultasi beberapa dokter atau ahli, mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Cara yang dilakukan juga terus dilakukan berulang-ulang hingga tak jarang keputusasaan hadir di hati mereka. Cerita perjalanan panjang upaya Hanum dan Rangga untuk memperoleh buah hati yang tak kunjung dititipkan oleh Yang Maha Kuasa memiliki banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita petik bersama. Kisah ini juga mengajarkan kita bagaimana cara menghadapi masalah hidup, mengatasi ego, mengerti arti pernikahan itu sendiri, mengembalikan semangat serta mengerti cara bersyukur. Nasihat-nasihat juga dapat kita ambil dari buku ini, salah satunya ialah nasihat dari Ayah Hanum ketika anaknya sedang dalam keputusaan lantaran upayanya yang panjang dan berulang-ulang tidak ada yang membuahkan hasil. Cukup panjang, tapi penting untuk kita jadikan pelajaran.

“Satu, jaga shalatmu. Shalat itu dibilang tiang agama, tapi juga tiang hidup seseorang. Kamu bisa terseret angin, terpelanting, terombang-ambing, tapi selama tiangmu kuat, peganganmu kuat, Insyaa Allah kamu baik-baik saja. Kalau hatimu saat mendengar adzan ada getaran, kamu merasa bahagia ketika shalat, bukan lagi merasa kewajiban melainkan kebutuhan, itu artinya shalatnya bener. Gerakan sujud dalam shalat bisa menenteramkan hati, saat kepala kita lebih rendah dari bagian tubuh mana pun, saat ego kita diletakkan lebih rendah dari apa pun. Nah, sekarang kalalu shalatmu aja dijemur, apalagi Shubuh jam 8, gimana kamu membuat tiang untuk dirimu sendiri?”

“Dua, Al-Qur’an itu dibaca dan diresapi, jangan hanya dijadikan pajangan rak. Dibaca nyaring biar aura rumahmu terkena pesonanya, rasanya di tubuh juga lebih plong lega. Malaikat juga berbondong-bondong ikut mendengarkan. Al-Qu’ran itu obat dan sahabat. Kalau kamu merasa sendiri, ya dia itu sahabatmu sejati. Dulu Bapak pas pernah kayak kamu, tiga hari saja bisa khatam. Sebulan sembuh. Num, misalnya nanti Ibu dan Bapak sudah tiada, bahkan semisal Rangga mendahuluimu dan kamu merasa kesepian karena tidak ada teman dalam meneruskan hidup, Al-Qur’an itu adalah penasihatmu yang paling murni hatinya.”

“Tiga, gunakan waktu luang, bahkan ketika kamu melamun dengan zikir. Kalau Bapak, paling suka tahlil dan istighfar. Zikir yang sepenuh hati, disusupkan ke liang-liang kalbu. Layaknya gelas berisi air penuh, perasaan kita, kekuatan pikiran kita, lama-lama akan habis kalau dituang, kalau dipakai. Nah, zikir itu ‘mengisi ulang gelas’. Jangan nunggu sampaii separuh terpakai, apalagi tinggal setetes, bahaya. Zikir terus menerus selagi sempat, biar ‘gelas’ kita selalu penuh. Kalau papamu yang ahli syaraf bilang otakmu tidak seimbang karena sirkuit neurotransmiternya tak beraturan, zikir itulah antidepresanterbaik. Zikir dengan segenap jiwa akan menyusun kembali kimia otakmu dengan akurat. Terakhir...”

“Num, sebagaimana zikir, sedekah itu melegakan hati. Bonusnya, membersihkan harta plus pikiran dan kecemasan secara langsung.”


........

*) gambar diambil dari google

[Kilas Buku] Madrasah Cahaya - Sonia Faiqah

Januari 18, 2020 0 Comments
"Allah mengirimkan berbagai persoalan, pengabaian, kecewa, patah hati, sebagai bentuk penjagaan dari-Nya. Agar kita sadar, tak ada satu pun sandaran dalam kehidupan ini, kecuali Allah semata"

Kalimat yang begitu sejuk, ditulis langsung oleh penulis buku Madrasah Cahaya, Sonia Faiqah, kiranya begitu ia ingin dikenal sebagai penulis. Buku ini saya dapatkan selepas mengikuti give away di instagram. Hadiah give away pertama. Ini kali pertama saya menang give away, hehe.

Buku ini sudah diterima dan dibaca jauh sebelum Kilas Buku ini ditulis. Untuk menulis ini, saya kembali membacanya meski tidak secara utuh. Madrasah Cahaya berisi kumpulan catatan, sarat akan pelajaran, pengingat bagi diri, juga sarana refleksi.  Beberapa kisah terasa lekat dengan keseharian, beberapa yang lain di ambil dari kisah Rasul dan Sahabat.

Madrasah Cahaya terdiri dari 27 catatan, ditambah beberapa sajak di awal dan akhir buku, sebagai pembuka dan penutup. Setiap catatan ditulis dengan apik, bahasa yang lembut, menuntun menemukan kembali jalan pulang. Seperti kata penulis, "Madrasah Cahaya adalah kumpulan catatan yang berhasil dirangkum selama proses hijrah. Sebuah persembahan yang semoga mampu menjelma Ismail lewat cintanya, mampu menjelma Anas lewat pengabdiannya, mampu menjelma Benyamin lewat penjagaannya."


Meski demikian, jika dilihat dari segi desain dan layout, baik cover maupun isi, nampak tidak begitu menarik. Buku setebal 140 halaman ini tidak dijual bebas di toko buku. Anda tidak akan menemukannya di Gramedia, Togamas, Gunung Agung, atau lapak-lapak online. Pun setahu saya belum dijual di marketplace manapun. Anda bisa menghubungi langsung melalui sosial media penulis, baik facebook ataupun instagram Sonia Faiqah. Buku dengan ukuran 13x19 cm ini diterbitkan secara mandiri oleh NF Publishing House dengan cetakan pertama pada Maret 2018.

Bonus: Sajak Penutup dari Madrasah Cahaya

Pada akhirnya, hidup adalah tentang mengambil keputusan
Ada yang memilih berjuang, ada yang memilih pergi
Ada yang menyambut seruan, ada yang berbelok lari
Ada yang tetap bertahan, ada yang memalingkan diri

Pada akhirnya, hidup adalah tentang memilih masalah
Ada yang tersibukkan dengan hal-hal tak penting, ada yang sibuk dengan hal-hal besar
Ada yang mengurus kepentingan pribadi, ada yang memikirkan sesama
Ada yang hanya mengambil keuntungan, ada yang tertarik dengan pengorbanan

Pada akhirnya, hidup adalah tentang bagaimana Allah ridha
Melalui mata yang selalu terjaga
Melalui tenaga yang terkuras
Melalui pikiran yang penat
Melalui sujud yang panjang dalam salat
Melalui untaian doa kebaikan atas umat

Pada akhirnya, hidup adalah tentang keyakinan utuh
Bahwa Allah selalu memberi jalan keluar
Bahwa Allah takkan pernah menyia-nyiakan
Bahwa Allah akan memudahkan segala urusan
Bahwa Allah akan menyingkirkan kesulitan

....

*) foto diambil dari instagram