Mendengar
nama pers rasanya keren sekali, ya? Wah pasti mereka-mereka ini yang sering
mondar-mandir bawa kamera, apalagi di acara-acara atau kejadian penting,
beberapa malah sering muncul di televisi. Padahal, sebenarnya pers itu tidak
terbatas hanya itu saja, lo! Kalau yang disebutkan tadi, itu bisa jadi kamu
baru kenal sebatas tugas reporter saja. Terus apa bedanya reporter dan pers?
Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), reporter berarti orang yang
pekerjaannya melaporkan (berita, peristiwa, dan sebagainya) alias wartawan.
Sedangkan pers adalah usaha pengumpulan dan penyiaran berita. Jadi, sudah cukup
jelas sampai di sini? Reporter itu salah satu bagian dari pers, ya,
teman-teman.
Asiknya,
kita bisa belajar memahami pers meski masih duduk di bangku kuliah karena di
kampus biasanya ada yang namanya Pers Mahasiswa, ada yang tingkat fakultas
ataupun universitas. Pers Mahasiswa ini sendiri biasanya tergolong dalam
organisasi kemahasiswaan, yang tentunya independen. Jadi, di pers mahasiswa ini
isinya apa saja selain reporter? Banyak! Setidaknya, di pers mahasiswa ini ada
yang namanya Pimpinan Umum alias pimum, Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang), dan yang paling penting dan utama itu Redaksi. Bagian redaksi ini
dipimpin oleh seorang Pimpinan Redaksi (Pimred) yang mana di bawahnya ada
Redaktur Pelaksana, Reporter dan juga FPelaksana, serta Layouter. Beberapa pers
yang membuka iklan untuk media cetaknya, juga mempunyai Bagian Usaha, yang
dipimpin oleh seorang Pimpinan Usaha (Pimus).
Selain
itu, teman-teman juga pasti sudah tahu bahwa pers sekarang tidak hanya terbatas
untuk penyiaran melalui media cetak saja, melainkan juga sudah merambah media
online. Sebab di era yang serba canggih ini semua sudah bisa kita akses dengan
bermodalkan kuota internet dan gadget di genggaman.
Lalu,
bagaimana kalau saya ikut bagian dalam pers ini? Apa untungnya bagi saya?
#1 Stay
update
Kalau
dipikir, bagaimana mungkin kita tidak update dengan berita atau informasi jika
kita sendiri yang memberitakannya? Jadi pers memungkinkan kita untuk mengetahui
banyak informasi-informasi terbaru dengan cepat, bahkan melalui sumber-sumber
yang kredibel. Hal ini mungkin saja, sebab pers menjadi pintu kita untuk
memiliki banyak jejaring. Masa, orang pers ketinggalan info? Hehe.
#2 Paket
Komplit: Tulis menulis, desain dan layouting
Mulai
belajar di pers, tentu kita perlu menguasai dunia jurnalistik atau kepenulisan
berita. Adalah sebuah kemustahilan jika kita yang masih baru dan tidak mengerti
apa-apa, lantas langsung ditunjuk untuk menjadi pimpinan umum. Jadi, di sinilah
kita perlu membiasakan diri bagaimana cara menulis berita yang baik. Perlu
diingat, bahwa berita yang disebarluaskan adalah berita benar, bukan hoax atau
gosip. Berita yang ditulis berdasarkan informasi yang benar dan terpercaya,
tidak mengada-ada apalagi mengadu domba.
Penulisan
berita ini, lekat pada tugas bagian redaksi. Kita dituntu untuk memahami
bagaimana teknik penulisan berita yang baik dan benar, yang dapat merangkum
5W+1H, dan tetap menarik untuk dibaca. Teman-teman sekalian juga dapat
mengetahui bagaimana pemilihan judul berita yang menarik, teknik piramida
terbalik untuk menulis berita, serta hal-hal lainnya. Selain itu, di bagian
redaksi ini kita juga dapat belajar bagaimana cara mendesain serta me-layout
terutama untuk media cetak seperti majalah, koran, ataupun buletin. Di era
sekarang terutama dunia kreatif, pengetahuan dan kemampuan menulis serta desain
adalah hal yang penting dan bisa menjadi nilai tambah bagi diri kita. Kamu
keren kalau bisa nulis dan desain.
#3 ID
Card pers
Masih
bertanya apa untungnya punya ID Card pers? Dengan ID ini, beberapa teman pers
mahasiswa bahkan bisa masuk ke acara-acara besar yang diselenggarakan oleh
kampus tanpa harus menjadi tamu undangan atau membayar dengan sejumlah uang,
hehe. Ikut masuk ke gedung DPR untuk meliput saat demo pun bisa.
#4
Bertemu orang penting
Jika
masuk ke acara penting saja bisa, kita juga bisa bertemu dan mewawancarai
orang-orang penting dan terkenal. Menjadi pers membuka peluang bagi kita untuk
memperluas jejaring, mengenal banyak orang dan bahkan juga dikenal oleh banyak
orang.
#5
Latihan jadi wartawan professional
Menjadi
wartawan profesional adalah menjadi orang yang tangguh, gesit, pandai dan tahan
banting, serta mampu memanajemen waktu sebab sudah pasti mobilitasnya sangat
tinggi dan juga berani menyampaikan kebenaran. Jadi, mau latihan dulu tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar